12/31/2012

Tips Menulis Proposal Penelitian


PROPOSAL PENELITIAN 

Pengantar
Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah
topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah (research question / thesis
statement) yang pasti, dan sumber-sumber informasi yang menunjang. Dengan
berbekal 3 hal tersebut, proposal disusun untuk memberikan gambaran awal dari
tulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan dibuat/disusun.

Format proposal
Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan karya ilmiah yang
akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada proposal adalah :
1.  latar belakang : berisi latar belakang menulis atau melakukan penelitian
pada topik yang dipilih, hal-hal yang menarik atau menimbulkan
pertanyaan dari topik ini, pentingnya topik ini untuk diangkat sebagai
tulisan atau untuk diteliti
2.  perumusan masalah : berisi thesis statement atau research question
yang ditulis secara singkat dan jelas dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan.
3.  batasan masalah: menjelaskan batasan-batasan penelitian atau tulisan,
misalnya hal-hal yang tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan yang
ditentukan sebagai pembatas, batasan data atau jumlah materi yang
melingkupi penelitian atau tulisan.
4.  tujuan penelitian: tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek praktis
dari sudut pandang pengguna (berhubungan dengan manfaat
penelitian/penulisan)
5.  landasan teori : secara singkat memberikan penjelasan teori-teori
pendukung yang akan digunakan dalam menulis atau melakukan
penelitian.
6.  Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum kebutuhan
software/hardware, kemampuan program/sistem
7.  rencana tahapan penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan
penelitian
8.  daftar pustaka : bibliography sumber-sumber informasi yang digunakan
dengan mengikuti aturan sebagai berikut :
a.  Untuk pustaka dalam bentuk buku yang diterbitkan terdiri
atas :
 
nama pengarang (nama keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak 
miring), Kota Penerbit : Nama Penerbit, tahun penerbitan.  Sebagai
contoh,
Cleveland, Donal D. Introduction to Indexing and Abstracting.
Englewood :  Librairies Unlimited, Inc., 2001.

b.  Pustaka dalam bentuk Jurnal tercetak : nama pengarang
(nama keluarga,  nama depan, “judul artikel”, Nama Jurnal (cetak
Miring) , Nomer, Bulan dan Tahun Terbit, halaman. Contoh:

Dugan, Maire A. “Nested Paradigm”, Annals, IX, March 2001, hlm.
56.

c.  Pustaka dalam bentuk Jurnal Online : nama pengarang (nama
keluarga, nama depan, “judul artikel”, nama jurnal (cetak miring),
nomer, bulan dan tahun terbit, halaman, nama database. Database
on-line. Nama vendor database. Tgl akses artikel tersebut
(tgl/bln/tahun). Contoh:

McRae, John R. "Buddhism." Journal  of Asian Studies 54, no. 2,
1995, hal 354-371. ABI/Inform. Database on-line. UMI-Proquest;
tgl akses  13 May 1996.

Woodworth, Griffin Mead, “Hackers, Users, and Suits: Napster and
Representations of Identity”,Popular Music & Society., Vol. 27 no 2,
Juni 2004, hal 161-184, Academic Search Premier. Database on-line. EBSCO. Tgl akses 21 Sept 2005.

 
Contoh Draft Proposal:
Topik :
Sistem informasi Gereja
Judul
Sistem Informasi Manajemen Jemaat dan Keuangan Gereja Kristen Indonesia
Latar Belakang
Gereja sebagai lembaga non-profit memiliki kegiatan manajemen, baik yang
berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan, dan juga kegiatan.
Jumlah dan perubahan data yang berlangsung secara rutin atau tak tentu
memerlukan pengelolaan.
Kegiatan manajemen di gereja pada umumnya meliputi:
-  pendataan jemaat yang merekam informasi tentang anggota keluarga,
atestasi, babtis, pernikahan, kematian, status dalam jemaat, kegiatan dan
peran sertanya dalam pelayanan.
-  keuangan yang merekam jumlah dan jenis persembahan rutin, keluar
masuk dana atau donasi untuk berbagai keperluan. Kontrol terhadap
anggaran untuk keperluan kegiatan atau program gereja, kebutuhan rutin.
-  Kegiatan jemaat dan kepengurusan yang merekam personil dalam
komisi/kepengurusan/bidang, jadwal kegiatan, transaksi-transaksi yang
berkaitan dengan kegiatan gereja misalnya menerima sumbangan barang
untuk kegiatan tertentu
-  Manajemen personalia karyawan kantor gereja, penggajian, karyawan
tidak tetap(part-timer) dan sebagainya
Kegiatan manajemen diatas menghasilkan dan memerlukan dukungan data
dan informasi yang tidak sedikit jumlah dan ragamnya. Untuk itu penggunaan
dan pemanfaatan perangkat lunak komputer diperlukan.
 
Perumusan Masalah
masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1.  bagaimana sistem informasi yang dibangun dapat menjawab kebutuhan
informasi yang berkenaan dengan pendataan jemaat, pengelolaan
keuangan dan kegiatan jemaat?
2.  bagaimana sistem informasi jemaat ini menyajikan laporan statistik yang
berkenaan dengan pertumbuhan jemaat, dan keuangan?

 
Batasan Masalah
1.  Sistem informasi dibangun berdasarkan pengelolaan jemaat dan
manajemen Gereja Kristen Indonesia
2.  Sistem informasi tidak mengelola informasi kepegawaian kantor gereja

Tujuan Penelitian
1.  membangun sistem informasi yang dapat diimplementasikan di Gereja
Kristen Indonesia yang memiliki aturan dan manajemen yang serupa
2.  membangun sistem informasi yang dapat digunakan oleh Gereja Kristen
Indonesia dengan mempertimbangkan kemampuan lembaga dan sumber
daya manusianya

Landasan Teori
1.  Aturan manajemen Gereja Kristen Indonesia
GKI menganut sistem kemajelisan yang menempatkan majelis adalah
pengurus tertinggi dari suatu gereja GKI. Pendeta merupakan salah satu
anggotanya.
Bidang pelayanan dibagi menjadi 4 bidang: Bidang Pengajaran, Bidang
Pembinaan, Bidang Kesejahteraan dan Pelayanan dan Bidang Pengelolaan
gereja.

2.  Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam
bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi
yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam
mendesain effective business system). Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah
agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan:
semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus
dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur
standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan
data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang
menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi 
manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri
dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. 
Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu 
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen,
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.

Spesifikasi Sistem :
Sistem informasi yang dibangun akan memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1.  Spesifikasi perangkat lunak
-  bahasa pemrograman :
-  tools :
-  sistem operasi
2.  Spesifikasi perangkat keras
-  Kapasitas memory (harddisk) 20 gbyte
-  RAM 256MB
-  Processor Pentium 4
-  Monitor 14 inch
-  dsb
3.  Spesifikasi aplikasi (sistem informasi)
-  mampu menyajikan laporan statistik jemaat, statistik keuangan
-  menyajikan fasilitas pencarian terhadap informasi jemaat, kegiatan,
anggaran   
 



 Oleh Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS 
By Ahmad Fajar