1/25/2013

Budidaya Jamur Merang



Budidaya jamur merang memang banyak bermunculan akhir-akhir ini. Jamur yang satu ini sudah dikenal di pasaran dan menjadi konsumsi masyarakat Indonesia. Jamur merang atau Volvariella volvacea dapat dikonsumsi dengan berbagai macam pengolahan, seperti dibuat keripik, ditumis, dipepes, atau menjadi tambahan olahan sup dan olahan lainnya. Selain tekstur dan rasanya yang enak, jamur merang memiliki nilai komoditi ekonomi yang cukup baik. Itulah kenapa budidaya jamur merang begitu diminati.

Menurut sejarah, jamur merang sudah dikenal sejak zaman Mesir. Bangsa Mesir sudah mengkonsumsi dan membudidayakannya. Konon, jamur merang merupakan makanan kesukaan raja Mesir. Selanjutnya, budidaya jamur merang mulai merambah ke Asia. 

Di Cina, jamur merang tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan, tetapi juga digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia, perkembangan dan budidaya jamur merang dimulai sekitar 1950-an. 

Budidaya jamur merang cukup mudah karena bahan media tanamnya. Selain jerami, jamur ini bisa ditanam pada media lain, seperti kapuk, alang-alang, kelaras (daun pisang kering), eceng gondok, batang jagung, ampas tahu atau tempe, bahkan bisa menggunakan kardus bekas. 

Selain media tanamnya, budidaya jamur merang memerlukan tempat khusus untuk penyemaiannya. Tempat khusus yang biasa digunakan untuk budidaya jamur merang biasa disebut kumbung.

Proses Budidaya Jamur Merang

Untuk melakukan budidaya jamur merang, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan. Tahapan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Budidaya Jamur Merang - Menentukan Lokasi

Lokasi budidaya jamur merang harus sedikit jauh dari perkampungan atau rumah penduduk. Hal ini untuk menghindari bau yang tidak sedap agar tidak mengganggu aktivitas warga. 

2. Budidaya Jamur Merang - Membuat Kumbung
Kumbung yang dibuat untuk budidaya jamur merang disesuaikan dengan kebutuhan. Rangka kumbung dapat dibuat dengan bahan-bahan dari alam seperti bambu, kayu, atau besi agar kokoh dan tahan lama. Dinding-dinding dan atapnya dibuat menggunakan kaca atau plastik.

Pada bagian luar, atap dan dinding plastik ditambah lagi dengan dinding dari bilik bambu. Agar sirkulasi udara bagus, buatlah jendela pada dinding kumbung untuk memudahkan mengatur suhu ruangan. Di dalam kumbung buatlah rak-rak untuk penyimpanan media tanam budidaya jamur merang.

3. Budidaya Jamur Merang - Menyiapkan Bahan-bahan 

Bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya jamur merang adalah media tanam (jerami), kompos, dan bibit jamur merang.

4. Budidaya Jamur Merang - Penyemaian Media Tanam

Setelah bahan-bahan yang dibuat kompos selesai, mulai semaikan bibit jamur pada kompos tersebut. Sirami dengan air, lalu tutup dengan plastik dan biarkan selama lima hari agar fermentasinya sempurna. Setelah siap, media tanam budidaya jamur merang segera diletakkan di rak-rak yang telah dibuat.

5. Budidaya Jamur Merang - Sterilisasi Kumbung

Kumbung disterilkan dengan cara pasteurisasi. Kumbung dipanaskan pada suhu 70 derajat selama 3-7 jam. Selanjutnya, atur suhu ruangan mencapai 23-24 derajat celcius. Pada suhu ini, bibit jamur pada media tanam budidaya jamur merang sudah siap disimpan dalam rak-rak yang telah dibuat.

6. Budidaya Jamur Merang - Pengawasan dan Pemeliharaan

Selama penyemaian, selalu awasi media tanam budidaya jamur merang ini. Periksa suhu agar tetap stabil dan jangan sampai kekeringan. Jika media tanam tampak kering, siram dengan air.

7. Budidaya Jamur Merang - Pemanenan


Media tanam sudah siap dipanen pada hari ke-15 atau ke-17 setelah media tanam ditempatkan pada rak-rak dalam kumbung. Jamur sudah siap dipanen jika bentuknya sudah bulat merata. 

Jamur merang memang dipanen dalam kondisi masih kuncup (bulat). Saat memetik atau mengambil jamur, gunakan pisau agar media tanam tidak rusak karena tercabut.

Budidaya Jamur Merang - Media Tanam Jamur Merang Menggunakan Kardus

Selain menggunakan media tanam yang biasa digunakan, budidaya jamur merang menggunakan media tanam dari bahan kardus. Ternyata, jamur merang yang dibudidayakan dengan media tanam kardus hasilnya sungguh istimewa.

Dikatakan istimewa karena jamur yang dihasilkan memiliki kelebihan daripada jamur merang yang ditanam pada media jerami dan lain-lain. Kelebihan jamur merang yang ditanam pada media kardus di antaranya, tekstur jamur lebih kenyal, aromanya tidak berbau apek, dan warna jamur lebih terang dibandingkan jamur merang pada media tanam jerami. 

Budidaya jamur merang dengan media tanam kardus lebih cocok digunakan pada daerah yang bersuhu panas. Harga jual jamur merang ini lebih tinggi dibandingkan jamur merang yang ditanam pada media lain.

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Merang

Budidaya jamur merang dapat dikatakan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Bergelut dalam bisnis budidaya jamur tiram memang tak pernah ada habisnya. Apa alasannya? Perkembangan teknologi budidaya jamur, termasuk budidaya jamur merang adalah salah satu faktor pendorong masyarakat untuk bergelut dalam bisnis budidaya jamur merang dan juga memperoleh untung besar per bulannya. 

Budidaya jamur merang adalah salah satu jenis budidaya jamur yang banyak bermunculan karena jamur merang termasuk jamur konsumsi terpopuler di kalangan masyarakat, terutama pecinta jamur. Bahkan, saat ini, sudah banyak budidaya jamur merang yang dilakukan di daerah tropis seperi kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia sendiri. 

Biasanya, jamur merang (volvariella volvacea) banyak dijumpai di kawasan pedesaan, sama dengan habitat asli, yaitu banyak tumbuh pada tumpukan jerami atau merang ketika musim panen padi datang. Karena jamur merang mempunyai cita rasa yang lezat dan kandungan gizinya sangat baik untuk kesehatan, jamur merang pun menjadi alternatif pilihan bahan pangan yang banyak diburu orang. Keadaan ini kemudian dimanfaatkan sebagian orang untuk melakukan budidaya jamur merang sebagai salah satu peluang usaha yang menjanjikan. 

Rasa jamur merang yang nikmat dan banyak lagi manfaat lainnya membuat para masyarakat mulai menyenangi jenis jamur merang untuk kebutuhan makan sehari-hari mereka. Budidaya jamur merang adalah peluang bisnis yang menguntungkan. Disamping untuk memenuhi tingginya kebutuhan para konsumen rumah tangga, Anda pun dapat memasarkannya ke pelaku usaha kuliner yang membuat banyak ragam makanan olahan jamur. Ini adalah target pasar yang potensial sekali bagi pelaku budidaya jamur merang. 

Jika diperhatikan, tidak sedikit pelaku usaha kuliner yang mulai ‘melirik’ jamur merang untuk diolah menjadi beraneka macam menu masakan, misalnya bakso jamur, mie ayam jamur, sate jamur, capcay jamur, tumis jamur pepes jamur, dan olahan jamur merang lainnya. Dengan banyaknya menu makanan yang dihasilkan dari jamur merang ini, tidak salah jika Anda mencoba peluang usaha budidaya jamur tiram.

Kisah Sukses Budidaya Jamur Merang

Seorang pensiunan guru ternyata sukses menggeluti budidaya jamur tiram dan kehidupan perekonomiannya bisa dikatakan lebih baik dibandingkan saat masih aktif sebagai guru. Pak Dirta, seroang pensiunan guru ini, dalam sebulan mendapat keuntungan bersih dari budidaya jamur merang sekitar lima juta. Ia pun sekarang telah menjadi pelatih dan narasumber di berbagai acara pelatihan budidaya jamur merang. 

Saat akan memasuki masa pensiun, pria asal Cirebon ini mencoba untuk mempersiapkan kegiatan untuk mengisi harinya saat pensiun nanti. Muncullah ide untuk budidaya jamur merang karena memiliki prospek yang cerah, pasarnya luas, tidak membutuhkan banyak waktu, harga jual tinggi, dan limbah budidaya jamur merang pun bisa dijual (dimanfaatkan sebagai kompos). Pada awalnya, Pak Dirta hanya memiliki satu kumbung dan bertambah menjadi tiga kumbung pada 2007. 

Kini, Pak Dirta yang mengembangkan budidaya di Cirebon ini, hidup sejahtera dari hasil jerih payahnya membudidayakan jamur merang. Tidak hanya untuk dirinya, Pak Dirta juga secara tidak langsung berperan mengurangi pengangguran karena telah memiliki karyawan sebanyak 9 orang. 

Pak Dirta mengatakan bahwa budidaya jamur merang memanfaatkan teknologi yang sederhana, yakni memakai kumbung yang dibuat dari bambu, plastik, dan styrofoam. Sementara itu, bahan baku untuk media tanamnya adalah limbah kapas sisa pemintalan, kapur tembok, menir, dan dedak halus. Bagaimana, Anda tertarik mencoba usaha budidaya jamur merang. Selamat mencoba!