BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Saat ini, banyak sekali orang yang beranggapan bahwa obat dari medislah yang dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Padahal jika kita teliti dan amati tanaman yang tumbuh
disekitar kita juga memiliki banyak manfaat dan bagi kesehatan kita.
Terutama
tanaman mahkota dewa atau Gynura
divaricata DC yang dikenal juga sebagai beluntas Cina, khasiat tanaman
mahkota dewa dan pengobatannya telah dikenal puluhan tahun yang lalu khususnya
di negara Cina. Yang penduduk Cina menyebutnya dengan nama Shian Tao. Tidak
hanya di Cina, tanaman ini juga banyak
tumbuh di Indonesia yang pada mulanya hanya dibiarkan tumbuh seperti gulma yang
lain, karena penduduk belum banyak mengetahui manfaat dan kashiat dari tanaman
mahkota dewa itu sendiri.
Padahal
jika kita ketahui bahwa tanaman mahkota dewa dapat menyembuhkan berbagai macam
jenis penyakit misalnya hipertensi, lever, kanker, sakit jantung, kencing
manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal, kanker, bahkan ketergantungan obat-obatan
terlarang (narkoba) dapat disembuhkan dengan tanaman ini menggunakan tanaman
ini.
Untuk
itu, jangan terlalu beranggapan bahwa obat dari medislah yang hanya dapat
menyembuhkan berbagai penyakit, tetapi lihat dan pelajarilah bahwa tanaman
disekitar kita juga ada yang banyak mengandung khasiat untuk mengobati berbagai
macam penyakit.
2.
Rumusan Masalah
Bagaimana
cara mencari suatu jalan pengobatan secara alami dengan memanfaatkan tenaman
disekitar kita, yaitu tanaman mahkota dewa.
Bagaimana menemukan
cara pengobatan untuk suatu penyakit yang berbahaya tanpa menggunakan obat dan
peralatan medis.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini kami lakukan karena bertujuan untuk:
Mengetahui
berbagai kandungan yang terdapat pada tanaman mahkota dewa.
Mengetahui
manfaat dari tanaman mahkota dewa.
Mengetahui
cara penggunaan tanaman mahkota dewa untuk penyembuhan berbagai macam penyakit.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian yang kami lakukan paling utama adalah untuk mempelajari dan
mengetahui suatu khasiat dari tanaman yang pada mulanya hanya dianggap sebagai
tanaman hias atau bahkan dianggap sebagai gulma, yaitu khasiat pada tanaman
mahkota dewa yang terkenal sebagai bahan pengobatan berbagai jenis penyakit dan
ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang.
Dan
selanjutnya, manfaat penelitian yang kami lakukan ini adalah untuk mengetahui
jenis penyakit apa sajakah yang dapat disembuhkan dengan tanaman mahkota dewa
ini berikut dengan cara penggunaannya untuk mengobati suatu penyakit yang berbahaya
bagi kesehatan kita semua.
BAB II
Tinjauan
Pustaka/Pembahasan
Tanaman mahkota dewa atau Gynura
divaricata DC merupakan tanaman yang sangat populer karena hampir semua
bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman
yang sosolnya berupa tanaman perdu, tajuknya bercabang-cabang. Khasiat
yang dimiliki tanaman mahkota dewa ini begitu
besar, dari penyakit hipertensi,
reumatik, asam urat, lever, sakit ginjal, sakit jantung hingga sakit kanker
dapat disembuhkan oleh tanaman ini.
Begitu juga dengan buahnya
mengandung beberapa zat aktif seperti:
- melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh
dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.
- mengurangi kandungan kolesterol serta
mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah.
- mengurangi kadar risiko penyakit jantung
koroner.
- mengandung antiinflamasi (anti radang).
- berfungsi sebagai anti-oksidan.
- membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi
pendarahan atau pembengkakan.
Antihistamin
- mencegah alergi.
Axytosin dan
sintosinon
- memudahkan proses melahirkan selama
persalinan.
BAB III
Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil data
secara langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkasn data yang
sifatnya tertulis.
3. Metode Interview
Metode
Interview adalah metode pengumpulan data secara lisan dengan cara tanya jawab
kepada orang-orang yang mengetahui jelas dengan objek yang diteliti.
4. Populasi
Populasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jumlah
kesluruhan subyek, objek atau sesuatu yang ada dengan ciri yang sama.
5. Sampel
Sampel
adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil sebagian contoh dari
populasi atau keseluruhan objek .
BAB IV
Pengelolaan Data
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit
buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Kulit buah dan daging buah digunakan untuk
mengobati: disentri, psoriasis, dan
jerawat. Daun dan biji digunakan untuk pengobatan: penyakit kulit, seperti ekzim dan
gatal-gatal. Cara pemakaian belum diketahui dosis efektif yang aman dan
bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa
biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit,
sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker danpsoriasis
, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan.
Perhatikan efek samping yang timbul. Contoh pemakaian di masyarakat disentri
rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas
air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya
sekaligus. Lakukan 2–3 kali dalam sehari.psoriasis belah buah mahkota dewa
segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai
kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah
mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah
dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika
timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya. Eksim,
gatal-gatal cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2–3 kali dalam sehari.
Catatan: penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan.
Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun,
harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis
yang mungkin terjadi. Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar
dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang,
sampai pingsan. Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa
menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis. Ibu hamil dilarang minum
tanaman obat ini.
BAB V
Hasil dan Pembahasan
Tanaman mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin,
flanoida, minyak atsiri dan tanin. Juga ditemukan kandungan zat kimia antara
lain zat antihistamin yang mampu
mencegah alergi dan bersifat merangsang kerja otot rahim yang memudahkan proses
melahirkan selama persalinan.
Selanjutnya dari hasil penelitian menunjukan bahwa
bioaktifitas dari ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BLST yang dilanjutkan
dengan uji Panapisan antikanker in vitro terhadap sel leukimia 1210, menunjukan
toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sabagai antikanker.
Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak
buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol
dan senyawa Syringaresnal.
BAB VI
Penutup
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa tanaman mahkota
dewa mwngandung zat aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol,
antihistamin, axytosin dan sintosin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Terbukti
bahwa berbagai jenis penyakit seperti hipertensi, lever, kanker, sakit jantung,
kencing manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal dan ketergantungan obat-obatan
terlarang dapat disembuhkan dengan tanaman mahkota dewa.
2. Saran
Saat ini banyak sekali tanaman yang berada di sekitar kita, namun kita
hanya membiarkannya terbengkalai seperti gulma yang tidak memiliki manfaat
sedikitpun, seperti tanaman mahkota dewa yang awalnya hanya dibiarkan saja,
padahal manfaatnya sangat besar. Maka dari itu mulailah dari sekarang untuk
belajar memanfaatkan sesuatu yang ada disekitar kita untuk mengembangkannya.
Daftar Pustaka
http://www.deptan.go.id/bpsdm/bbppketindan/index.php/artikel/198-mahkota-dewa-seri/